Mengenal Jenis Alat Kesehatan Umum Rumah Sakit: Termometer

Admin/ Mei 3, 2025/ Alkes

Dalam lingkungan rumah sakit, berbagai jenis alat kesehatan digunakan untuk memantau kondisi pasien, mendiagnosis penyakit, dan memberikan penanganan yang tepat. Salah satu alat kesehatan yang paling mendasar dan umum digunakan adalah termometer. Alat sederhana ini memiliki peran krusial dalam mengukur suhu tubuh pasien, yang merupakan salah satu indikator vital penting untuk mendeteksi adanya infeksi atau gangguan kesehatan lainnya. Hampir di setiap pemeriksaan awal pasien, penggunaan termometer menjadi prosedur standar.

Sejarah perkembangan termometer medis cukup panjang. Pada awal abad ke-17, Galileo Galilei dan Santorio Santorio menciptakan termometer pertama, meskipun belum memiliki skala yang standar. Termometer air raksa dengan skala Fahrenheit yang lebih akurat kemudian dikembangkan oleh Daniel Gabriel Fahrenheit pada awal abad ke-18. Termometer air raksa menjadi standar dalam pengukuran suhu tubuh selama berabad-abad karena keakuratannya dan kemudahan penggunaannya. Namun, karena risiko merkuri yang beracun, penggunaannya secara bertahap digantikan oleh jenis termometer lain yang lebih aman.

Di rumah sakit modern, terdapat beberapa jenis termometer yang umum digunakan. Termometer digital menjadi pilihan yang paling populer karena kemudahan penggunaan, kecepatan pengukuran, dan keamanannya. Termometer digital bekerja dengan sensor elektronik yang mendeteksi panas tubuh dan menampilkannya dalam bentuk angka pada layar digital. Selain termometer digital, termometer inframerah juga sering digunakan, terutama untuk pengukuran suhu tubuh tanpa kontak langsung, seperti termometer telinga (timpani) atau termometer dahi (temporal artery). Termometer inframerah sangat berguna untuk pengukuran suhu pada bayi, anak-anak, atau pasien yang tidak kooperatif.

Penggunaan termometer sebagai alat kesehatan sangat penting dalam berbagai situasi klinis di rumah sakit. Pengukuran suhu tubuh secara rutin membantu tenaga medis dalam memantau perkembangan kondisi pasien, mendeteksi adanya demam sebagai gejala infeksi, dan mengevaluasi respons terhadap pengobatan. Misalnya, peningkatan suhu tubuh pasien pasca operasi pada hari ketiga dapat menjadi indikasi adanya infeksi nosokomial yang memerlukan penanganan segera. Pencatatan suhu tubuh pasien dilakukan secara berkala oleh perawat dan dimasukkan ke dalam rekam medis pasien sebagai bagian dari pemantauan vital signs.

Sebagai salah satu alat kesehatan yang esensial, termometer tersedia di setiap unit perawatan di rumah sakit, mulai dari ruang gawat darurat, ruang rawat inap, hingga poliklinik. Keakuratan dan keandalan termometer sangat penting untuk memastikan diagnosis dan penanganan pasien yang tepat. Oleh karena itu, rumah sakit secara rutin melakukan kalibrasi dan pemeliharaan terhadap seluruh alat kesehatan, termasuk termometer, untuk memastikan fungsinya tetap optimal.

Share this Post