Lonjakan Drastis Penderita DBD di Tahun 2024, Masyarakat Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menunjukkan peningkatan yang signifikan di sepanjang tahun 2024, dengan data terbaru menunjukkan lonjakan drastis jumlah penderita DBD di berbagai wilayah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat adanya kenaikan kasus penderita DBD sebesar 40% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Data per tanggal 30 April 2025 menunjukkan lebih dari 75.000 kasus penderita DBD dilaporkan secara nasional, dengan angka kematian mencapai lebih dari 700 jiwa. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Dr. Maxi Rein Rondonuwu, dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 2 Mei 2025.
Lonjakan kasus penderita DBD ini diduga kuat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan tidak menentu dan genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti semakin meluas. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga menjadi faktor kontributor utama peningkatan jumlah penderita DBD. Beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kasus DBD tertinggi antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Bali.
Dr. Maxi Rein Rondonuwu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah-langkah pencegahan DBD secara aktif. Langkah 3M Plus, yaitu Menguras tempat penampungan air secara rutin, Menutup rapat tempat penampungan air, dan Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air, harus digalakkan di setiap rumah tangga. Selain itu, tindakan pencegahan tambahan (Plus) seperti menggunakan obat nyamuk, menaburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sulit dikuras, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, dan menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian tertutup juga sangat penting untuk mencegah penularan DBD.
Kementerian Kesehatan juga telah menginstruksikan kepada seluruh Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan sosialisasi mengenai pencegahan DBD dan mengoptimalkan layanan kesehatan bagi para penderita. Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala DBD seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi, serta munculnya bintik-bintik merah pada kulit. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius yang dapat berakibat fatal. Peningkatan jumlah penderita DBD di tahun 2024 menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara bersama-sama.