Waspada! Pneumonia Bisa Menjadi Penyakit Serius yang Berujung Kematian
Jakarta – Pneumonia kini semakin diakui sebagai penyakit serius yang dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa pada tahun 2024, terdapat lebih dari 500.000 kasus pneumonia di seluruh negeri, dengan angka kematian mencapai 6% dari total kasus.
Pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara di satu atau kedua paru-paru, yang bisa terisi dengan cairan atau nanah. Kondisi ini menjadikan pneumonia sebagai penyakit serius karena dapat mempersulit pernapasan, mengurangi kadar oksigen dalam darah, dan menyebabkan kegagalan organ vital jika tidak ditangani dengan cepat. Kasus terakhir tercatat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta, di mana seorang pasien lansia berusia 67 tahun meninggal akibat komplikasi pneumonia pada 28 April 2025.
Menurut dr. Anita Kusumawati, spesialis paru di RSUP Persahabatan, Jakarta, pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. “Gejala awalnya bisa tampak seperti flu biasa, namun bila mengalami demam tinggi, batuk berdahak, sesak napas, atau nyeri dada, pasien harus segera mencari pertolongan medis,” ujar dr. Anita saat konferensi pers pada Selasa, 29 April 2025.
Faktor risiko utama yang membuat pneumonia menjadi penyakit serius meliputi usia lanjut, balita, penderita penyakit kronis seperti diabetes, jantung, atau asma, serta mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau konsumsi alkohol berlebihan. Dalam beberapa kasus, pasien bahkan membutuhkan perawatan intensif di unit ICU.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga menggalakkan program vaksinasi pneumonia, terutama untuk kelompok rentan, sebagai langkah preventif mengurangi tingkat kematian akibat penyakit serius ini. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Ari Setiawan, menegaskan pentingnya vaksinasi dan pola hidup bersih. “Vaksin pneumonia sudah tersedia di Puskesmas dan rumah sakit rujukan sejak Januari 2025 untuk masyarakat umum, terutama lansia di atas 60 tahun,” jelas Ari.
Pneumonia membuktikan bahwa penyakit infeksi saluran pernapasan bukan hal sepele. Kesadaran masyarakat akan bahaya pneumonia sebagai penyakit serius diharapkan dapat meningkat, sehingga lebih banyak nyawa dapat diselamatkan melalui tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat.